Selasa, 20 Desember 2011

Keysa Alqolby Nabila Zahi

ya itulah nama bidadari kecilku yang cantik hasil buah cinta kami,,putri kecilku ini dilahirkan pada 10-11-2010 dan semuanya berubah ketika putri kecilku lahir senang yang menghampiri kami berdua dan suasana rumahpun semakin hangat dan lengkap dengan kehadiran bidadari kecilku,dia mewarisi kecantikan ibu nya...hari kulalui dan bulan pun berganti tidak ada yang berubah kami berdua tetap asyik menghabiskan waktu untuk mengurusi si kecil dan tiba lah bulan itu yang aku hawatierkan tetapi Alhamdulilah semuanya tidak terjadi dan mungkin harapan saya tidak akan terjadi sampe kapanpun yaitu hari kelahiran putriku atow dengan istilah sekarang ulang tahun atow maulid/milad seperti yang biasa dilakukan  kakak dari istriku mereka merayakan hari ulang tahun mungkin mereka belum tahu Islam secara mendalam,bagiku apalah artinya hari kelahiran itu sendiri,menjadi hari-hari yang biasa tidak ada yang special karena memang di sejarah islam atow di islam itu sendiri tidak ada tuntunannya memperingati hari kelahiran bukankah ajaran islam sendiri ini sudah lengkap dengan yang diajarkan Rasulullah SAW seperti Allah berfirman :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. 33:21)
dan harapan saya putri saya pun kelak akan mengetahui hal ini karena perbuatan ini tidak ada contohnya Bagi umat islam seperti hadits mengatakan  Hadits Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:“Barangsiapa mengada-ada (sesuatu) dalam urusan (agama) kami ini, padahal bukan termasuk bagian di dalamnya, maka dia itu tertolak.”(Hadits Riwayat Al-Bukhar- Muslim) dan dalam Riwayat lain “Barangsiapa mengamalkan amalan yang tidak ada dasarnya dalam urusan(agama) kami, maka dia akan tertolak.”(HR.Muslim) 
dan makna ulang tahun itu sendiri menurut ajaran islam tidak ada Bahkan Rasulullah para sahabat, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Bahkan hal tersebut juga tidak dikenal di kalangan imam-imam mazhab: Abu Hanifah, Malik, Ahmad dan Syafi’i sekalipun karena memang perayaan ini adalah perkara baru dalam agama..
Adapun orang yang pertama kali mengadakannya adalah Bani Ubaid al-Qoddakh yang menamai diri mereka dengan “Fathimiyyun”. Mereka memasuki kota Mesir tahun 362 H. Berakar dari sinilah kemudian mulai tumbuh dan berkembang bentuk-bentuk perayaan maulid secara umum dan maulid nabi secara khusus.
Al-Imam Ahmad bin Ali al-Maqrizi rahimahullah -seorang ulama ahli sejarah- mengatakan: “Para kholifah Fathimiyyun[6] mempunyai perayaan yang bermacam-macam tiap tahunnya. Yaitu perayaan tahun baru, perayaan Asyura’, maulid Hasan, maulid Husain, maulid Fathimah az-Zahro dan maulid kholifah, perayaan awal bulan Rojab, Nisfu Sya’ban, awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan dan penutupan Ramadhan...
nah yang jadi pikiran saya bahwa hari ulang tahun itu ada di dalam ajaran kristen yaitu hari kelahiran yesus kristus dan ini sangat bertentangan dengan hadits ini  Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia sudah termasuk golongan mereka (HR.Abu Daawud,Ahmad dan Ath-Thabaraaniy) mudah2an dengan saya menulis ini kelak akan menjadi ilmu bagi putriku dan mudah-mudahan cita-citaku adalah menyekolahkan putriku ke pesantren persatuan islam (PERSIS) agar menjadi bekal ilmu agamamu kelak nak,semoga bidadariku kelak menjadi wanita sholelah yang berbakti pada Agama Secara Haq dan kepada orang tuanya Amin

By : Yudi Ramdhani 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar